Tiban Mosque "Babussalam" The legacy of Syekh Maulana Ishaq, a historical place in Probolinggo City - East Java

masjid-jamik-tiban-babussalam-pesisir-probolinggo-peninggalan-syekh-maulana-ishaq
Masjid Jamik "Tiban" Babussalam Jejak Peninggalan Syekh Maulana Ishaq

Tiban Mosque "Babussalam" The legacy of Syech Maulana Ishaq, a historical place in Probolinggo City - East Java. Syekh Maulana Ishaq is an Ulama who came from Samarkand, he is the son of Syekh Jamaluddin Ali Akbar Al Husaini or Popular as Syekh Jumadil Kubro and he is an 21th inherit of the Prophet Muhammad SAW. Syekh Maulana Ishaq did islamic movement and propaganda wisely in the village Ketapang of Probolinggo City, Blambangan and village kemantren of Paciran at Lamongan by using educational and society approach. 

Masjid Jamik "Tiban" Babussalam merupakan jejak peninggalan Syekh Maulana Ishaq yang bersejarah terletak di kelurahan Ketapang Kota Probolinggo - Jawa Timur. Syekh Maulana Ishaq adalah ulama yang berasal dari Samarkand, beliau merupakan salah seorang putra dari pionir Walisongo yang paling berpengaruh pada masa itu yaitu Syekh Jamaluddin Ali Akbar Al Husaini yang dikenal sebagai Syekh Jumadil Kubro, terhitung sebagai Ahli Bait dan keturunan ke-21 dari Nabi Muhammad SAW. Syekh Maulana Ishaq yang kharismatik melaksanakan dakwah dan pergerakan Islam dengan menggunakan pendekatan pendidikan dan sosial. Jejak dakwahnya di Jawa Timur setidaknya tersebar mulai dari Ketapang-Kota Probolinggo, Blambangan dan Desa Kemantren Paciran - Lamongan.

Dikisahkan bahwa pada saat melaksanakan perjalanan dakwahnya di pesisir utara Probolinggo, atas permintaan sejumlah murid atau santri lokal yang masih membutuhkan bimbingan akhirnya Syekh Maulana Ishaq memutuskan untuk singgah untuk beberapa waktu lamanya, dengan dibantu oleh para santri dan warga sekitar Syekh maulana Ishaq membangun langgar sebagai tempat untuk ibadah dan mengajar, di kawasan langgar itu terdapat sumur tua dan batu besar sebagai altar yang konon difungsikan sebagai petilasan tempat syekh maulana ishaq bertafakkur, dan menjadi mimbar pada saat melaksanakan sholat jum'at atau pada saat memberikan kajian keagamaan.

masjid-jamik-tiban-babussalam-pesisir-probolinggo-peninggalan-syekh-maulana-ishaq

Tempat langgar Syekh Maulana Ishaq tersebut berada dekat dengan bibir pantai dan merupakan kawasan yang banyak ditumbuhi pepohonan bakau, konon diatas batu besar langgar tiban itulah Syekh Maulana Ishaq bermeditasi hingga kemudian mendapat sebuah bisikan untuk mengikuti sebuah sayembara di Negeri Blambangan yang kala itu sedang dilanda wabah yang sangat mematikan. 

Syekh Maulana Ishaq singkat kata berhasil meredakan amukan wabah penyakit tersebut dan memenangkan sayembara, sebagaimana yang dijanjikan beliau dikawinkan dengan putri Prabu Menak Sembuyu yang bernama Dewi Sekardadu, dari pernikahan inilah lahir seorang putra bernama Jaka Samudra alias Raden Paku yang kelak akan menjadi salah satu sunan yang terkenal dengan sebutan Sunan Kiri, seorang Ulama yang sangat disegani sepeninggal Sunan Ampel. Sunan Giri sebagai pelanjut dakwah Syekh Maulana Ishaq dalam sejarah juga tercatat pernah mendirikan sebuah kesultanan Islam yang berkedudukan di Giri Kedaton Gresik.

Langgar Tiban sendiri menurut tutur sejarah merupakan langgar yang dititipkan oleh Syekh Maulana Ishaq kepada para santri dan masyarakat sekitar sebagai episentrum pengembangan dakwah Islam di Kawasan Tapal Kuda, langgar sederhana itu kemudian dipugar dan dibangun pada sekitar tahun 1993, penampakan masjid tiban versi baru menjadi lebih megah dan indah, memadukan corak arsitektur cina dan timur tengah, serta diberi nama sebagai masjid jamik Babussalam, Babussalam bermakna sebagai pintu untuk menyebarkan keselamatan dan kedamaian....Wallahua'lam

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url