Kritik Sosial Melalui Mural Yang Semakin Viral

mural panggung ekspresi penyalur aspirasi
mural bisa menjadi panggung ekspresi penyalur aspirasi


Beberapa waktu yang lalu media sosial dihebohkan dengan sebuah foto gambar wajah yang diindentifikasi sebagai mirip Presiden RI Joko Widodo dengan penutup matanya bertuliskan "404:Not Found". Fenomena itulah yang kemudian dikenal sebagai mural viral 404.

Mural Kontroversial Yang Viral Di Media Sosial

Media ekspresi yang kemudian ramai diperbincangkan dan diistilahkan sebagai mural tersebut ternyata tidak butuh waktu yang lama untuk menjadi trending topik dan viral di media sosial. Mural kontroversial tersebut berada di dinding sebelah kanan kolong tol kereta bandara yang berlokasi di Batuceper, Tangerang.

Pakar Hukum yang dimintai konfirmasinya mengatakan bahwa memamg tidak ada Undang-undang yang bisa menjerat muralis tersebut. Baik dari undang- undang (UU) pencemaran nama baik hingga UU kriminalitas. Yang menjadi persoalan sebenarnya adalah ekspresi melalui mural yang diaplikasikan ke ruang-ruang publik karena pada dasarnya semua ruang publik harus bersifat netral dan tidak berafiliasi kepada kepentingan tertentu apalagi yang memantik gaduh dan menyulut kontroversi.

Lalu apa dan bagaimanakah pengertian Mural yang sebenarnya ? berikut ini definisi singkatnya dalam kamus literasi.

Mural is a painting on the wall and generally can be found on outside wall, especially the wall that face the streets or can be seen from the streets. Mural is one of medium to deliver aspiratios, specially that contain of social ciriticism. Restlessness, disappoinment, and angry are shown by artists through that works of street art. It is in line with marxist aesthethics which is say that work of art can be highly dependent on the environment, both in content and form.

Mural adalah lukisan di dinding dan biasanya dapat ditemui di dinding luar ruang, terutama yang menghadap atau bisa dilihat dari jalan. Mural menjadi salah satu medium penyampai aspirasi, khususnya yang berisikan kritik sosial. Kegelisahan, kekecewaan, dan amarah dituangkan oleh seniman melalui karya seni jalanan ini. Hal ini sejalan dengan estetika marxis yang mengatakan bahwa karya seni bisa sangat tergantung dari lingkungannya, baik dari isi maupun bentuk.


Setiap masyarakat sebagai komunitas insan yang berbudaya lazimnya selalu mempunyai "ruang" untuk berekspresi dan ekspresi tersebut memiliki karakteristik dan mengandung nilai-nilai budaya yang berbeda. 

Mural Sebagai Media Penyebar Semangat di Masa Perjuangan Kemerdekaan.

Mural sejatinya memang sudah ada sejak lama, di masa perjuangan sebagaimana sering kita saksikan di film-film perjuangan, kita sering mendapati lukisan dan tulisan grafiti yang bisa dikategorikan sebagai mural pada tembok gedung atau bangunan, lorong-lorong jembatan, pagar pembatas jalan, gerbong-gerbong kereta dan sebagainya.
mural perjuangan "terkamlah musuh-musuh kita"
mural perjuangan
"terkamlah musuh-musuh kita"

grafiti art soekarno hatta yes van mook no
mural & grafiti perjuangan bertuliskan "soekarno - hatta yes, van mook - van der plas no"

mural perjuangan bertuliskan "teroelah berdjoang demi oentoek keselamatan bersama"
mural perjuangan bertuliskan "teroelah berdjoang demi oentoek keselamatan bersama"

Mural sebagai Media Ekspresi dan Panggung Terbuka Peradaban.

Mural sebagai media ekspresi mungkin bisa kita kaji dari perjuangan seniman Yogyakarta dalam menyuarakan kasus kekeringan yang kian memprihatinkan.
Seniman yang tergabung dalam Warga Berdaya kemudian mengkreasi sebuah karya mural yang diberi tajuk "Jogja Asat" atau Jogja Kekeringan.
Warga Berdaya sebagai bagian dari masyarakat Yogyakarta merasa terpanggil untuk ikut bersuara salah satunya melalui ekspresi karya mural yang ditampilkan di Jembatan Kewek Yogyakarta. 

mural "jogja asat" karya warga berdaya
mural "jogja asat" karya warga berdaya yogyakarta


Melalui Mural tersebut mereka membangun sebuah kritik sosial atas massifnya pembangunan hotel-hotel dan penginapan yang tidak ramah lingkungan yang bisa berdampak luas yaitu kekeringan sebagimana sudah dialami oleh warga di beberapa wilayah.
Mural "Jogja Asat" seolah juga ingin mengembalikan kedaulatan berekspresi bagi masyarakat di ruang-ruang publik yang saat ini telah dikapling dan dikuasai oleh aneka ragam poster, iklan dan media promosi yang ujung-ujung kepentingannya adalah uang.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya secara kreatif juga memilih media mural untuk menyuarakan kritik sosial dan penyadaran kepada masyarakat tentang bahaya dan efek negatif yang ditimbulkan oleh Pinjol atau aktifitas pinjaman online yang marak kasusnya belakangan ini.

mural-kreatif-mahasiswa-universitas-muhammadiyah-surabaya
mural-kreatif-mahasiswa-universitas-muhammadiyah-surabaya

Pemilihan mural sebagai media ekspresi dalam penyampaian aspirasi bisa jadi merupakan sebuah indikasi bahwa  penyampaian aspirasi secara formal melalui wakil-wakil rakyat yang ada tidak berjalan dengan semestinya.
Walhasil kemudian masyarakat terdorong menggunakan media lainnya secara kreatif untuk berekspresi menyuarakan aspirasinya.
Dan Mural menjadi salah satu media alternatif yang bisa dipilih.

Mural menjadi Aset Berharga jika dengan baik dikelola.

Di pojok-pojok kota ditengah kejenuhan saat kemacetan melanda melihat mural yang "nyeni" dan artistik tentu akan serasa refresh dan menyegarkan, terlebih jikalau mural-mural tersebut bermuatan moral dan mengisyaratkan sebuah ajakan dan himbauan tertib dijalan karena keluarga di rumah sedang menunggu dengan setia.

mural indah sebagai suguhan seni rupa street art di Bali
mural indah sebagai suguhan seni rupa
street art di Bali


mural indah di salah satu sisi jalan
undepass di Lampung

mural eksotik di flyover hotel pelangi bandung
mural eksotik di dinding flyover
hotel pelangi bandung

Menarik melihat dari dekat pemandangan mural-mural yang artistik di beberapa kota baik di dalam negeri maupun mancanegara. Sesungguhnya mural juga dapat menambah keindahan sebuah Kota jikalau ditata dan dikelola dengan baik. Tema-tema mural bisa ditentukan bersama tanpa membatasi ruang berekspresi sementara spot-spot tertentu bisa disediakan secara khusus sebagai ruang  berkreasi bagi seniman dan perupa mural.

Semoga Bermanfaat.
(Catatan oleh maslumajang untuk Goviralzone/News)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url