GARUDA PANCASILA dan BHINNEKA TUNGGAL IKA Yang Viral sebagai INDONESIA PUSAKA

Lambang Negara Garuda Pancasila
Lambang Negara Garuda Pancasila


Garuda Pancasila merupakan lambang utama Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat. Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan. Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.

Lambang Negara Garuda Pancasila


Kata Garuda berawal dalam mitologi Hindu, yang merupakan burung dan kendaraan Dewa Wisnu. Dalam Regweda atau Rigveda, kisah mitologis tentang kelahiran Garuda di Mahabharata merupakan adik lelaki dari Aruna. Aruna adalah kusir dewa matahari (Surya) dan ibu Garuda adalah Vinata yang merupakan ibu dari burung-burung.

Dalam mitologi Hindu itulah disebutkan bahwa Garuda berhasil membebaskan sang ibunda dari cengkraman perbudakan.

Lahirnya Garuda sebagai lambang negara dimulai sejak 10 Januari 1950 ketika dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara.

BHINNEKA TUNGGAL IKA sebagai SEMBOYAN NEGARA

Semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika


Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 66 tahun 1951 tentang Lambang Negara, semboyan tersebut ditulis dalam bahasa Jawa kuno yang berbunyi Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu.

Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14, di bawah pemerintahan Raja Rājasanagara, yang juga dikenal sebagai Hayam Wuruk.

Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Bait ini secara lengkap seperti di bawah ini:

Rwâneka dhâtu winuwus Buddha Wiswa,

Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,

Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

(Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?

Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal, Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.)

Berbagai rumusan dibalik semboyan Bhinneka Tunggal Ika semakin menguatkan maknanya sebagai perwujudan persatuan dan kesatuan Indonesia di tengah kemajemukan dan keberagaman.

(Sumber : www.goviralzone.my.id)





Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url