Puisi Kisah Sunyi Secangkir Kopi

Ilustrasi "Puisi Kisah Sunyi Secangkir Kopi"


Di pagi yang masih malu-malu berseri,
Secangkir kopi menanti di tepi meja kayu,
Aroma hitamnya menari, lembut menggoda hati,
Seperti bisik alam, membawa damai yang syahdu.
Biji-biji kecil dari tanah jauh di bukit,
Digoreng perlahan, menyanyikan kisah sunyi,
Dalam setiap tetes, ada cerita yang terselit,
Tentang petani, matahari, dan angin yang berseri.
Uapnya mengepul, menyelimuti udara sepi,
Menghangatkan jiwa di antara dingin waktu,
Cangkir tua memeluk erat cairan suci ini,
Menawarkan ketenangan, menjauhkan rindu.
Kopi, kau sahabat dalam diam yang setia,
Menemani malam panjang atau fajar yang baru,
Dalam pahitmu, tersimpan manis nostalgia,
Secangkir kecil, namun penuh makna yang lahir dari kalbu.
Kusentuh bibirku pada pinggir cangkirmu,
Menyesap perlahan, meresap hingga ke tulang,
Kopi, kau bukan sekadar minuman semu,
Kau puisi hidup, dalam setiap teguk yang tenang

(NMZ/Goviralzone)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url