Olah Daun Ciplukan Menjadi Plester Luka Bagi Penderita Diabetes Mellitus, Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Surabaya Lolos Seleksi PKM-RE Tahun 2021 dan Mendapat Dana Hibah dari Kemendikbud Ristek

Mahasiswa Farmasi UMSurabaya Lolos Seleksi PKM-RE Tahun 2021 dan Mendapat Dana Hibah dari Kemendikbud-Ristek
Mahasiswa Farmasi UMSurabaya Lolos Seleksi PKM-RE Tahun 2021 dan Mendapat Dana Hibah dari Kemendikbud-Ristek


GoviralZone, Literasi.
Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Riset Eksakta (RE) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya dengan mengusung judul "Inovasi Plester Luka Berbasis Ekstrak Daun  Ciplukan Dan  Batang Kayu Manis Untuk Terapi Luka  Gangren Pada Diabetes Mellitus" akhirnya Lolos seleksi dan berhak mendapatkan Alokasi Dana Hibah Tahun 2021 untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut. 
Tim Pengusul terdiri dari 3 (tiga) orang mahasiswa S1 Farmasi UMSurabaya antara lain Malika Ilma Alkautsar, Nabila Mirza Azizi dan Anni Humayroh Syawalia serta dibawah arahan Dosen Pembimbing Bapak Fuad Muzakky, S.Farm, Apt, M.Farm

Dari penelusuran Tim Goviral News Proposal yang diajukan oleh Mahasiswa Jurusan Farmasi tersebut merupakan salah satu diantara 17 Buah Proposal PKM Mahasiswa UMS yang dinyatakan lulus oleh Kemendikbud-Ristek, sebelumnya tercatat sebanyak 263 judul proposal yang dinyatakan Lulus setelah menjalani serangkaian seleksi di tingkat internal Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Daun ciplukan dan batang kayu manis telah banyak digunakan secara turun temurun dalam pengobatan salah satunya sebagai penyembuh luka, akan tetapi penggunaan ekstrak daun ciplukan dan batang kayu manis untuk mempercepat penyembuhan luka dalam bentuk sediaan plester sebagai terapi luka gangren belum pernah digunakan. 

Peneliti tertarik membuat produk plester karena dinilai lebih praktis, higienis, efisien dan memiliki efek samping yang minimal dalam penggunaan jangka panjang. 
Sediaan transdermal mampu menunjang kinerja obat dengan baik karena hanya memfokuskan pada satu titik luka. Selain itu, bagian enhancer dapat menembus pada bagian kulit yang sehat sehingga memaksimalkan kinerja obat dan dapat mempercepay proses penyembuhan luka. 
Selain itu produk ini merupakan inovasi terbaru untuk pengobatan luka gangren dari kedua ekstrak tanaman tersebut, yang kedepannya sangat berpotensi sebagai penemuan baru.

Dalam pelaksanaannya penelitian ini terhambat karena berlangsung di tengah situasi pandemi sehingga pelaksanaan yang seharusnya di lakukan 100% secara luring pada akhirnya dilakukan 50% luring / laboratorium dan daring 50%. Pada kegiatan luring pun dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

Biro Administrasi Kemahasiswaan, Alumni dan Inovasi (BAKAI) UMSurabaya menyambut baik dan mengapresiasi pencapaian positif tersebut, pihak UMSurabaya akan memberikan pendampingan khusus dari tim, mentor, serta reviewer  dan menyiapkan berbagai strategi bagi mahtttasiswa yang didanai oleh Kemendikbud-Ristek agar dapat melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2021, dengan lolos Pimnas harapannya produk inovasi yang dihasilkan kelak bisa bersaing di tingkat nasional.

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2021 merupakan salah satu kompetisi bergengsi di bidang penalaran bagi mahasiswa seluruh Indonesia, melalui PKM diharapkan mahasiswa termotivasi untuk berinovasi dan terus mengembangkan diri untuk berproses menjadi lebih baik lagi.

(reportase by goviralzone/literasi, 2021)
Next Post Previous Post
2 Comments
  • Teknoinfo
    Teknoinfo 02 September, 2021 17:11

    trimakasih buat infonya ka

    • Goviral Zone
      Goviral Zone 19 September, 2021 09:45

      Sama-sama mas...pointnya back to basic, di alam terdapat herbal yang bisa dimanfaatkan untuk obat dan pengobatan.

      Terimakasih dan Salam

Add Comment
comment url