Politik Oligarki Diujung Tanduk, OTT KPK Di Probolinggo Membuat Dinasti Pasutri Hasan-Tantri Akhirnya Menyerah Takluk
Diambang Runtuhnya Kekuasaan Dinasti Pasutri Hasan-Tantri di Probolinggo |
Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan Suaminya Hasan Aminuddin menjadi perbincangan viral nasional setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaksanakan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Praktek Politik Oligarki yang dijalankan oleh Dinasti Pasutri tersebut terutama pada sejumlah kasus yang saat ini tengah diperkarakan seperti praktek jual-beli jabatan illegal di lingkaran pemerintahan kabupaten Probolinggo.
Dari hasil OTT KPK kali ini 10 tas dan koper turut diamankan, beberapa orang lainnya yang diduga terlibat jual beli jabatan kepala desa di Kabupaten Probolinggo juga diamankan mereka adalah dua orang ajudan, lima orang camat dan seorang pejabat aktif kepala desa. Setelah diperiksa secara intensif mereka akan diterbangkan ke Jakarta (30/08) untuk diproses lebih lanjut.
Publik dibuat terhenyak lantaran Dinasti Hasan-Tantri sudah berkuasa selama kurang lebih 18 tahun, Hasan Aminuddin yang saat ini menjabat legislator dan Pengurus DPP Partai Nasdem menjabat bupati probolinggo pada periode 1 (2003-2008), periode 2 (2008-2013) setelah itu tampuk kekuasaan beralih ketangan istrinya Tantri pada periode 1 (2013-2018) dan periode 2 (2018-2023), konon selama kurun beberapa tahun belakangan ini jelang berakhirnya masa jabatan Puput Tantriana Hasan, Dinasti Hasaniyah ini sudah gencar mempersiapkan anaknya untuk menjadi seorang suksesor dan terus melanggengkan trah oligarkinya.
Beragam aspirasi dan opini yang selama ini merasa "dibungkam" akhirnya mulai lantang bersuara, mereka pada umumnya menyatakan sangat menyayangkan keterlambatan KPK dalam bertindak sehingga dinasti pasutri ini bisa leluasa selama hampir 20 tahun menancapkan power kekuasaannya. Memiliki akses dan koneksi luas di pusat kekuasaan ditengarai menjadi faktor penyebab utama suami-istri ini nyaris tak tersentuh hukum.
Beberapa pegiat anti korupsi di Probolinggo dikabarkan melakukan aksi cukur gundul rambut sebagai ekspresi rasa syukur, tidak hanya itu pimpinan LIRA probolinggo Syamsudin dalam sejumlah keterangannya kepada media menegaskan bahwa mereka akan terus aktif mendorong agar KPK bisa mengusut tuntas kasus ini, termasuk menyeret oknum-oknum pejabat pemerintah, baik itu pejabat desa atau lainnya agar menjadi efek jera" .
Pemilik akun @Glewo misalnya menyoroti praktek bancaan proyek yang selama ini nyata terjadi. "Wes wayahe, Wes kenyang... Selama ini proyek Lelang atau PL di LPSe portal LPSE Kab Probolinggo walaupun di tampilkan hanya kamuflase saja...Yang menang wes di kondisikan semua sama Group Dinasti Suami istri".
Pemilik akun @SinggihEm dengan polosnya berkomentar "Kata orang Probolinggo pasangan ini termasuk bupati yang baik, cinta rakyatnya... Mungkin kalo dengar berita ini, mereka akan terkaget.. Kaget..." komentar ini langsung dibalas oleh @joyful_ "orang probolinggo mana mas yg bilang begitu. Kita rakyat probolinggo malah sudah menanti politik dinasti mereka runtuh sejak lama dan baru terkabul sekarang.."
(Reportase by GoviralZone/News)
probolinggo pernah heboh karena dimas kanjeng pengganda uang sekarang heboh karena pasangan bupati peminta-minta uang
Semoga kita bisa berkaca dan belajar dari semua kejadian ini.
Terimakasih dan Salam